SUNGGUH SAKIT

Sungguh sakit memang sakit

Tapi apakah harus berteriak sakit

Atau pula terdiam perih

Sungguh sakit memang sakit

Tapi apakah itu perbuatan di atas

Atau pula kita yang di bawah

Sungguh sakit memang sakit

Tapi apakah sudah mencari sumbernya

Atau pula hanya berusaha melawannya

Sungguh sakit memang sakit

Apakah engkau sudah menemukan jawabannya

SIMALAKAMA

Terasing di negri ku

Tertindas di negeri orang

Terombang ambing di lautan

Terdampar di daratan

SEKEDAR DIKENANG

Bukan lisan namun tulisan
Bukan kenangan namun biasan
Dari pribadi tuk di hayati
Tuk mengenal hati yang tersakiti

TAK SEPERTI DULU

Kapas  ini tak lagi putih

Langit kini tak lagi biru

Pelangi sudah tak berwarna

Putihkah kapas yang kau beri

Birukah langit  yang kau tunjukan padaku

Berwarnakah pelangi yang kau lukis untuk ku

DOA PARA PETUALANG

Di lautan ku menyebrang

Ke daratan ku menghilang

Pada rembulan ku menatap

Pada awan-awan ku berlindung

Di ujung bumi ku berseru

"Ya Tuhan aku sudah bebas"

"YaTuhan kekalkanlah kebebasan ini"

"YaTuhan biarkanlah ku menghilang"

CERITA KITA DALAM MIMPI

Taman nan indah di sana

Berselubung kabut tipis

Diselingi daun-daun berguguran

Syahdu nan indah

Matahari indah nan hangat di balik rimbunnya pepohonan

Warnanya kuning keemas-emasan bak nuansa suci nan mulia

Ku temui kau di sana

Duduk manis menanti di bawah rindangnya pohon

Mengenakan gaun putih juga topi bundarmu

Menambah indahnya pemendangan sore itu

Perlahan ku mendekatimu

Dari belakang ku sapa dikau dengan lembutnya

Menoleh dikau dengan senyuman

Senyuman indah yang menyatu dengan suasana sore itu

Sebuah suasana bak taman syurga

Kita berjalan beriring bersama

Bercanda bergurau di temani angin yang mulai menampakan sejuknya

Kita menusuri setiap sudut taman

Kita berbicara tentang burung-burung

Kita menatap pohon-pohon juga awan-awan

Kita mampir di tepi kolam nan terang biaskan keemasan

Dan kita duduk di sana

Merencanakan hari esok nan bahagia karena kebersamaan kita

Ku raih tangan mu , ku genggam sedikit lebih erat

Lalu ku kecup sembari berkata "sayang…………….. aku cinta kamu"

Kita terdiam bukan terpaku,  hanya merasakan suasana kerinduan……....

……………………… .

Dalam sebuah mimpi hayalan

Ku terbangun dari nikmatnya kreasi sebuah daya imajinasi

SAMPAI SAATNYA

Bertahan…

Ku bertahan tuk melupakan

Ku bertahan tuk menghiraukan

Ku bertahan tuk berkeras hati

Hingga waktunya tuk berdiri

Hingga saatnya tuk mencari

Hingga waktu lelah tuk menanti

WALAU LEMAH


Memang ku tak kuat , namun harus mampu ku menahan

Memang ku tak cepat,  namun harus mampu ku mengejar

Sulit ku berkata-kata,  namun harus mampu ku membantah

Tak bisa ku menghilang,  namun harus mampu ku mengelak

Aku memang belum jadi pemenang

Biarlah waktu yang menyelesaikan

SORE INI

Sore menjemput
Lelah terlepaskan
Malam menunggu
Di saat yang syahdu

DITEMANI SANG ALAM

Bersama pagi ku bersatu
Bersama siang ku beradu
Bersama senja ku mengadu
Bersama malam ku menunggu

HINA

Haruskah ku berpaling muka kepada si gagah rupa
Haruskah ku menjauh dari si gagah perawakan
Haruskah nyali ku menciut dari si gagah berani

Sedang ku buruk rupa
Sedang ku tua renta
Sedang ku berperangai hina

HARGA TINGGI

Memang ku tak layak memetik mawar merah di taman kerajaan
Namun demikian ku berusaha mendapatkannya walau di alam mimpi

Memang ku tak pastas memakai mahkota raja
Walau demikian  kan kucoba memakainya dalam dunia hayalan

Memang ku tak cocok duduk di singgasana raja
Bisakah itu semua lebih dari sekedar mimpi
Dengan harga tinggi jikalau ku membeli

EMPAT PENJURU

Dari timur ku berdiri
Ke utara ku mencari
Ke selatan tak ku dapati
Ke barat ku terus pergi

REAL SEAFARER

Ku nanti mentari di ujung timur
Ku nanti kicau burung bersaut-sautan
Memang hati sudah terlanjur
jiwa pelaut lupa daratan

BIARLAH KU BERLALU DARI MU

Berjalan ku terus berjalan
Tanpa menoleh ke belakang ku terus berjalan
Setengah perjalanan menuju harapan ku tinggalkan di paruh sesi

Menghilang ku menghilang
Meski kecewa ku kan menghilang
Seribu bintang malam menyaksikan dengan hening
Ku menghilang dalam malam

Mengulang dan mengulang
Akhirnya ku kembali ke posisi start
Mengambil ancang-ancang...
Mata luruskan pandangan ke depan
Ku siap bermain kembali

SEKIRANYA DIRIKU JATUH

Detak jantung ku gaduh
Badan ku penuh peluh
Semangat ku jatuh
Tubuhku rapuh

Aku takut
Nyali ku ciut
Otak ku mengkerut
Menyerah apakah patut?

HANYA ENGKAU

Sejuta rasa tuk satu pilihan
Sejuta kata tuk satu junjungan
Sejuta jalan tuk satu tujuan
Sejuta makna tuk satu tuntunan

KELAS BAWAH

wahai perut-perut kelaparan
Siang malam berteriak dalam kepedihan

Wahai perut-perut kelaparan
Apakah engkau menyesali hidup ini?

Wahai perut-perut kelaparan
Irikah engkau dengan pemilik kekayaan itu?

Wahai perut-perut kelaparan
Ia yang di atas mendengar doa mu

Wahai perut-perut kelaparan
Bertahanlah hingga akhir tugas mu di dunia

MENGEJAR KEKALAHAN

waktu terus berjalan
ya dia sedang berjalan
kemana ku melangkah, dia tetap berjalan
di mana ku hendak memberhentikan diri, dia akan terus berjalan
di saat ku benar-benar terhenti,
tak ada pilihannya selain berjalan
saat ku termenung, dia masih berjalan
saat ku bangkit, kan ku kejar waktu yang berjalan

JAUH DI BELAKANG


Lihatlah teman ku mendahului ku
Lihatlah yang di belakang mulai mendapati  ku
Aku terengah-engah di separuh perjalanan
Dan terjatuh di atas bebatuan
Aku menangis
yang lain menatap miris
Oooh... mereka telah jauh
Dan lebih  jauh
Ku bangkit berdiri
Maju ke depan aku tak pasti...


BIAR KAN KU BEBAS


Sementara aku hanya ingin duduk
Menikmati alunan suara pagi
Sementara ku hanya ingin duduk
Melihat semua yang terjadi
Sementara ku hanya ingin duduk
Dan tak ingin pergi
Sementara ku hanya ingin duduk
Dan hanya ingin menyendiri



KEHIDUPAN DI UJUNG DUNIA

Era tlah bergulir
Peraturan tlah berakhir
Begitu kelam pola pikir
Kebenaran pun sudah di parkir

KEKECEWAAN MASA MENDATANG

Muda-mudi oh muda-mudi
Hanya rupa yang kau sajikan
Di mana nurani yang kau sembunyikan
Muda-mudi oh muda-mudi
Jalan pintas yang kau lalui
Apakah engkau kurang terlalu berani
Muda-mudi oh muda-mudi
Warisan dunia kelak jatuh ke genggaman mu
Generasi terdahulu berserah harapan pada mu

MERASA SENDIRI

Matahari menyembunyikan dirinya
Ku sangka ia tak mau menyemangati ku
Bintang-bintang tak bermunculan
Ku sangka mereka tak mau menyemangati ku
Bulan tak kunjung datang
Ku sangka ia enggan menjaga ku

TAK SANGGUP TUK BERDUSTA

Ku sanggup  tahan laju air
Ku sanggup belokan arah angin
Ku sanggup biaskan sinar rembulan
Tapi ku tak sanggup tipu diri ini

KUATNYA KEKUATAN CINTA

Tak berdayalah awan-awan yang ditiup angin
Tak berdayalah ke gelapan atas sang mentari
Tak berdayalah hatiku di jamah kasih mu
Hilanglah kekelaman beralih harapan

DARI MU

Sejuta bintang tak seterang bulan yang kau hadirkan untuk ku
sejuta harapan tak sesempurna kasih yang kau limpahkan untuk ku

Powered By Blogger
milik edwardus rodin. Diberdayakan oleh Blogger.

arsip karya ku