PERMINTAAN KEPADA SANG ALAM

Bolehkah aku menggapai bintang-bintang
Bolehkah aku merindui sang bulan
Dapatkah sang malam membantu ku
Mungkinkah sang mimpi dapat menjawabnya

CERITA PELAUT

Badai ganas di depan mata
Nahkoda berseru memberi perintah
Jurumudi pelaksana aba-aba

Kapal mengoleng dengan sangat
jantung berdetak dengat kuat
Satu pikiran yakni ingin selamat

Hantaman badai telah lepas
Awak kapal tersenyum puas
Sembari memandangi ke samudera luas

CARA KU

Banyak ceria buat awet muda

Banyak murung jadi tambah tua

Maaf cuma cara ini tuk menghibur ku

Good bye kenangan indah ku

SAMPAI SAATNYA

Menanti hari
Menunggu dalam sepi
Berharap kemampuan dan kesempatan bertemu dalam satu titik

MENCONTOHI ALAM

Wahai sang bulan ajarilah aku tentang kelembutan
Wahai sang sutra ajarilah aku tentang kehalusan
Wahai sang pelangi ajarilah aku tentang harapan

DOA UNTUK MU

Smoga malam menyelimuti mu
smoga sang mimpi menemani mu hingga nanti saat membuka mata
Smoga warna menghiasi setiap langkahmu di esok hari

MENYAPA ALAM

Salam untuk lautan
Salam untuk cakrawala
Salam untuk rembulan
Salam puji syukur untuk semesta

LANTUNAN KATA SYUKUR

Alunan kebahagiaan
Deretan kata pujian
Sorakan nama kemuliaan
Untuk Sang Pengasih
Empunya kemuliaan ini

LIMPAHAN BERKAT

Berkat sang surya
Berkat sang rembulan
Berkat lautan
Berkat tanah tempat berpijak
Berkat melimpah
Dari sang pencipta
Yang Maha Esa
Yang Maha Besar
Yang Maha Pengasih

HAMPA LAGI

Hampa lagi
Tak berasa
Tak menyentuh
Tak menghadirkan
Tak terangkat
Tak menggung
Tak memelihara
Istirahat sejenak sampai bisikan dari surga membangunkanya

KARENA DIA

Tak terasa sudah setinggi bukit
Tak terasa sudah sedalam lautan
Ku berterimakasih pada yang Kuasa
Karena di perkenankan tuk jauh melangkah

Dia yang mendengar detak jantung ku
Dia yang mendengar hirup nafas ku
Dia yang mendengar keluh kesah ku
Dia juga yang mendengar suka cita ku
Walau belum sempat ku menyampaikannya

MENUJU MASA DEPAN

Layar terbentang
Jiwa menantang
Tak kenal pantang
Aku berjuang
Untuk masa mendatang
Bukan untuk di kenang
Bukan pula untuk di sayang

DI BALIK JENDELA

Di balik jendela ku menatap indahnya dunia
Di balik jendela ku kagumi karya sang pencipta
Di balik jendela ku ingin memberi sumbangsih
Di balik jendela ku hanya bisa menilai

MENGAPA BERBEDA

Mengapa Tuhan ciptakan alang-alang kalo ada mawar
Mengaoa Tuhan ciptakan semut kalau ada gajah
Mengapa Tuhan.ciptakan air juga api
Mengapa Tuhan berikan siang berdampingan malam
Mengapa Tuhan membentuk bukit juga lembah

KEMANA HARUS PERGI

Kemana dia harus pergi
Kapan harus mulai beranjak
Deru anginlah tuntunannya
Sinar suryalah semangatnya
Akankah pemberhentian tuk langkahnya
Sejauh manakah harus menghilang
Tanyakan sang rembulan
Kabarkanlah pada bintang bintang
Ohhh malam tenang
Bungkuslah ia bersama bintang bintang
Wahai sang fajar
Nantikanlah ia

JIWA USANG

Jiwa jiwa muda
Oooh telah usanglah itu
Jiwa jiwa tangguh
Oooh sudah berlalu
Jiwa jiwa pemberani
Kemana tlah pergi?
Malam ini ya…. Malam ini
Oooooh
damailah beserta jiwa jiwa usang itu
Tentramlah bersamanya
Ooo bulan
Wahai lautan
Juga kabut malam
Jangan biarakan ku sendiri
Inilah aku, pemilik jiwa usang itu
Terangilah oh terangilah jiwa usang ini ya bulan
Perciklah… perciklah dengan geloramu wahai lautan
Dan selimuti aku dengan embun malam kesejukan

HANYA DALAM TUHAN

Jiwa ini mencari-cari
Sebuah jawaban pasti
Hati merenung-renung
Di selimuti gelap malam ku merenung
Sampai kapan Tuhan kau biarkan anakmu bersedih
Dalam kerasnya detak jantung ku bersuara lirih
Jangan campakan aku ya Tuhan
Hanya engkau sumber pertolongan

TAK SANGGUP

Berat beban ini
Apa harus kulempar saja ke laut
Tak tenang hati ini
Apa harus ku bersembunyi dalam kegelapan
Di mana kekuatan ini , perginya
Oooh mengapa tubuh ini hendak rubuh di tanah
Kemana keceriaan itu
Sepertinya takut mendekati aku
Tolonglah aku
Tangkap diri ini
Aku hampir jatuh
Badan ku bergetar penuh

BERPUTAR

seperti gelombang , seperti roda,
seperti pegunungan , seperti siang dan malam
kadang di atas, kadang di bawah,
kadang berjaya, kadang tertindas
kadang menanjak, kadang menurun
kadang cerah, kadang kelam

SEMANGAT KESEDERHANAAN

Tergetar sukma
Terbangun gelora semangat
Tersadarkan dari lamunan
Walau masih segan tuk berpaling
Nikmat yang di rasakan oleh jiwa berkekurangan

KEINGINAN

Andai mungkin aku ingin pergi ke ujung dunia
Menghilang di antara kerumunan
Memulai sesuatu yang berharga
Menetap masa depan gemilang
Andai mungkin akan ku ubah jalan ceritra
Menjadi yang terbahagia di alam semesta
Menari nari di atas kebahagan
Menutup rapat rapat pancaran air mata

DI MALAM ITU

Mendesah desah suara alam
Kesejukan bertiup dari timur
Kerlip lampu nelayan menemani
Bintang dan bulan seakan menjauh
Malam oh malam
Kau seakan berbisik
Malam oh malam
Apa yang kau risaukan
Bintang ya Bintang
Mengapa tak menemani
Bulan hai bulan
tampakkanlah syahdu mu

PERGI JAUH

Bebaskan...
Lepaskan...
Biarkan ku menjauh
Tinggalkan aku
Jangan coba kejar aku
Hanya
Katakanlah
Selamat tinggal...

TERUS MELANGKAH

Aku rapuh
Setengah perjalanan ku penuh peluh
Aku tak acuh

Terus melangkah
Walaupun patah
Ku hanya mendesah

Kebebasan akan ku raih
Walau jiwa merintih
Ku yakin nasib kan beralih

Powered By Blogger
milik edwardus rodin. Diberdayakan oleh Blogger.

arsip karya ku